Ini Alasan Keutamaan Bulan Sya’ban

Alasan Keutamaan Bulan Sya’ban - Dalam kalender Hijriah Bulan Sya’ban masuk dalam urutan ke 8, diapit oleh Bulan Rajab sebelumnya, dan bulan Ramadhan setelahnya. 

Bulan ini Merupakan salah satu bulan yang mulia. Banyak sekali keutamaan-keutamaan dalam bulan yang satu ini.

Terdapat sebuah kaidah umum dikalangan para ulama, Yakni “ Waktu bisa mulia disebabkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya. Artinya sebuah masa memiliki nilai keutamaan dikarenakan keutamaan yang dimiliki oleh sebuah persitiwa.

Ini Alasan Keutamaan Bulan Sya’ban


Dalam hal ini, Bulan Sya’ban, merupakan salah satu bulan yang agung dan mulia. Bukan karena bulan (masa/ waktu), akan tetapi dikarenakan peristiwa yang terjadi pada bulan ini.

Berbicara tentang peristiwa berarti kita berbicara tentang sejarah. Maka mengagungkan bulan Sya’ban berarti mengajak umat Islam untuk mengagungkan peristiwa yang pernah terjadi dibulan ini.

Sebelum membahas peristiwa apa sajakah yang terjadi dibulan sya’ban, terlebih dahulu akan kami jelaskan beberapa hal :

1. Asal Nama Sya’ban

Seperti yang telah kita ketahui bahwa Bulan Sya’ban merupakan bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah. Lantas mungkin diantara kita ada yang bertanya, kenapa disebut dengan sya’ban? Terdapat beberapa pendapat :
  • Berasal dari kata Tasya’aba al- Khoiru [arab : تشعب الخير] yang bermakna = tersebarnya kebaikan
  • Diambil dari kata Sya’a Baana [arab : شاع بان] terkenal dan jelas
  • Direduksi dari kata al-Syi’bu [arab : الشعب ] yang berarti jalan di daerah pegunungan. Maka Sya’ban bisa berarti jalan menuju kebaikan
  • Direduksi dari kata al-Sya’bu, yang tambalan. Artinya Allah menutupi dan menambal hati-hati yang rusak dan terpecah

2. Peristiwa-peristiwa di Bulan Sya’ban

Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa alasan bulan Sy’ban menjadi salah satu buan yang diperhitungkan dan memiliki keutamaan, lantaran didalamnya banyak peristiwa agung yang terjadi. Apa sajakah itu?

a. Perpindahan Kiblat

Dalam sejarah Islam disebutkan bahwa perpindahan arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah terjadi pada bulan sya’ban. 

b. Amal Perbuatan di Laporkan

Terdapat sebuah hadith yang diriwayatkan dari Usamah bin Zaid ra. Dia bertanya kepada Rasulullah saw. Kenapa aku melihatmu berpuasa pada bulan yang tidak seperti pada bulan Sya’ban? Rasulullah saw. Menjawab, pada bulan ini banyak sekali manusia yang lupa, yang mana Sya’ban diapit oleh Rajab dan Sya’ban. Padahal pada bulan inilah Amal perbuatan manusia dilaporkan kepada Allah swt. Dan Aku ingin lam perbuatanku dilaporkan, sementara ku dalam ekadaan berpuasa.
Hadith ini diriwayatkan oleh al-Nasa’I, yang ditukil oleh al-Hafidz al-Mundziri dalam kitab al-Targhib wa al-Tarhib, Juz 2. Halaman 48

c. Bulan Shalawat

Salah satu alasan kenapa Bulan Sya’ban dijuluki bulan shalawat, dikarenakan pada bulan ini turun Ayat berkenaan dengan shalawat. Yakni terdapat dalam surat al-Ahzab, ayat 57

“Sesungguhnya Allah swt. dan para malaikatNya, bershalawat kepada Nabi [Rasulullah saw.], Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kepadanya [Nabi], dan ucapkanlah salam”

Hal ini ditegaskan oleh Ibnu Abi Yusuf al-Yamani, yang ditukil oleh Imam Ahmad bin Hijazi al-Fasyni,dalam kitabnya Tuhfatu al-Ikhwan, halaman 74.

Al-Hafidz Syihabu al-Din al-Qasthalani juga eriwayatkan pendapat sebagian ulama, dalam kitabnya al-Mawahib. 

d. Bulan al-Quran

Sebenarnya membaca al-Quran tidak harus pada waktu atau bulan tertentu, namun membaca al-Quran pada waktu yang memiliki keutamaan, tentu lebih dianjurkan, tidak terkecuali pada bulan Sya’ban. 

Terdapat beberapa riwayat dari ulama yang menamai Sya’ban dengan Bulan al-Quran. Diantaranya:
al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali “Kami mendapatkan sebuah riwayat lemah [riwayat dhoif bukan berate maudhu’], bahwa Umat Islam dahulu, ketika memasuki bulan SYa’ban, mereka berbondon-bondong membaca al-Quran, dan membayar zakat serta shadaqoh hartanya,agar orang-orang yang fakir miskin bisa kuat menyambut bulan puasa Ramadhan.

Salamah bin Kuhail, pernah mengatakan bahwa Bulan Sya’ban adalah bulan para pembaca al-Quran, hal senada juga ditegaskan oleh Hubaib bin Abi Tsabit.

‘Amar bin Qais al-Mala’I, ketika menyambut bulan Sya’ban, dia menutup dagangannya, dan menggunakan waktu-waktunya untuk membaca al-Quran lebih banyak.

e. Malam Separuh Bulan Sya’ban, Nisfu Sya’ban

Dan mungkin yang paling terkenal ditelinga kita adalah Malam Nisfu Sya’ban. Ada apa dengan Malam Separuh Bulan Sya’ban ini? 

Malam Nisfu Sya’ban tergolong malam yang mulia lantaran didalamnya terdapat keutamaan. Yaitu pengampunan Allah swt. bagi orang yang meminta ampun “istighfar”, Doa yang mudah dikabulkan, dan hajat yang diharapkan bisa tercapai.

Terdapat banyak sekali hadith yang menjelaskan keutamaan Malam Nisfu Sya’ban ini, walaupun diantara hadith tersebut bernilai dhoif, namun tidak sedikit yang shahih. 

Salah satunya sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dari shabat Mu’adz bin Jabal, dari Rasulullh saw. Bersabda “ Pada malam Nisfu Sya’ban, Allah swt. Akan mengampuni hamba-hambaNya, kecuali orang yang kafir dan munafiq”

Riwayat yang tidak jauh berbeda, pernah diungkapkan oleh al-Imam Ahmad bin Hanbal dari Abdullah bin ‘Amr ra.

Keterangan ini bisa anda baca dalam kitab Tentang Bulan Sya'ban Karya Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki

3. Kesimpulan

Dari uraian singkat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Keutamaan Bulan Sya'ban disebabkan oleh keutamaan dan kemuliaan peristiwa yang terjadi didalamnya. 

Diantaranya peristiwa perpindahan kiblat umat Islam, Amal perbuatan dilaporkan pada bulan ini, turunnya ayat tentang anjuran bershalawat, riwayat para ulama yang semakin memperbanyak baca al-Quran, dan adanya Malam Nisfu Sya'ban. 

Semoga tulisan tentang Alasan Keutamaan Bulan Sya'ban ini bisa menambah pengetahuan anda sekalian. Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ini Alasan Keutamaan Bulan Sya’ban"

Post a Comment